Logo

Desa Bara Batu

Kabupaten Pangkajene Kepulauan

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Kuliner "Betteh" khas acara Mappadendang Desa Bara Batu

Kuliner "Betteh" khas acara Mappadendang Desa Bara Batu

Invalid Date

Ditulis oleh Media center

Dilihat 28 kali

Kuliner "Betteh" khas acara Mappadendang Desa Bara Batu

Di provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di Desa Bara Batu yang terletak di kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Memiliki tradisi dan kuliner yang menjadi ciri khas Desa tersebut. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki desa Bara Batu adalah tradisi Mappadendang.

Tradisi Mappadendang adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut panen padi. Tradisi ini rutin dilaksanakan pascapanen tiba. Pada saat pelaksanaan tradisi Mappadendang, terdapat suatu kuliner khas yaitu Betteh. Betteh merupakan olahan dari padi ketan yang belum terlalu tua, yang disangrai lalu ditumbuk. Kuliner Betteh ini memiliki makna khusus dalam tradisi Mappadendang, yaitu sebagai simbol rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh.

Tradisi Mappadendang di Desa Bara Batu kembali aktif sejak kepemimpinan kepala desa baru, yaitu Bapak Haris, yang menginisiasi pelestarian tradisi ini. Desa Bara Batu sendiri merupakan pemekaran dari Desa Taraweang yang terjadi pada tahun 1991. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memperkenalkan acara Mappadendang di Desa Bara Batu dan juga kuliner yang ada di dalamnya, yaitu Betteh.

Mappadendang merupakan tradisi yang di laksanakan sebagai ucapan syukur atas hasil panen yang di peroleh oleh masyarakat bugis di sulawesi selatan. Hal yang membedakan tradisi Mappadendang Bara Batu dengan yang lainya yaitu di Bara Batu memiliki 2 lesung yang di namakan “Duo Lesung” yang di tampilkan pada saat acara mappadendang.

Di desa Bara Batu acara Mappadendang di sukseskan oleh masyarakatnya yang bergotong royong dalam mempersiapkan acara ini. Mulai dari yang muda dengan ikut andil mempersembahkan karya dan tarian tariannya, hingga orang tua.

Dalam tradisi Mappadendang yang meriah ini, ada satu kuliner khas yang di buat saat tradisi ini, yaitu Betteh. Betteh merupakan olahan dari padi ketan yang belum terlalu tua yang di ambil saat rangkaian awal acara mappadendang yaitu Panen adat atau bahasa bugisnya adalah Mangala’ase. Rasa Betteh yang dominan manis bercampur kelapa parut dengan gula merah memiliki makna tersendiri, makna dari Betteh adalah panjatan doa atau harapan masyarakat sekitar khususnya Bara Batu untuk kegiatan atapun aktivitas kedepannya di mudahkan dan selalu berakhir manis, sama halnya dengan memasak Betteh di saat mau panen.

Namun sebelum menjadi Betteh, padi ketan melewati banyak proses pengolahan. Yang pertama yaitu pengambilan padi ketan yang setengah tua atau belum keras. Lalu padi ketan tersebut di sangrai dan di lanjutkan di tumbuk manual di lesung oleh masyarakat desa. Tidak hanya sampai di sini padi ketan yang selesai di tumbuk perlu dipisahkan dari kulitnya terlebih dahulu sebelum di masak. Padi ketan yang telah siap di masak di masak bercampur dengan parutan kelapa dan gula merah, pemasakan dengan cara di kukus.

Di era modern ini banyak tantangan untuk kuliner tradisional seperti Betteh. Salah satu tantangannya yaitu kurangnya pendokumentasian dan publikasi mengenai kuliner Betteh. Di desa Bara Batu sendiri resep Betteh hanya baru diwariskan melalui lisan saja. Hal inilah yang berpotensi resep Betteh akan hilang seiring berjalannya waktu. Selain itu persaingan dengan makanan cepat saji juga bepotensi membuat makanan tradisional seperti Betteh ini akan tenggelam.

Upaya masyarakat desa Bara batu untuk melestarikan kuliner Betteh yaitu dengan menyajikan Betteh saat acara Mappadendang berlangsung, hal ini dilakukan karena banyak orang yang hadir pada saat Mappadendang dan tak hanya masyarakat desa Bara batu namun juga masyarakat luar desa.

Kuliner Betteh khas acara Mappadendang di Desa Bara Batu memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari promosi budaya dan ekonomi lokal. Dengan pengelolaan yang tepat, Betteh dapat menjadi ikon kuliner tradisional Desa Bara Batu yang mampu memperkuat identitas budaya sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga setempat.

Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan yang tepat terhadap kuliner Betteh akan memberikan dampak positif bagi Desa Bara Batu, baik dalam pelestarian identitas budaya maupun dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya.

Betteh bukan hanya makanan, tetapi simbol rasa syukur dan budaya Desa Bara Batu. Mari kita jaga dan lestarikan kuliner ini agar tetap hidup dan dikenal generasi mendatang. Mulai dari mengenalkan, menyajikan di acara adat, hingga mempromosikannya sebagai kebanggaan desa.

Titis Wulan Dari, mahasiswa KKN Kebangsaan XIII 2025 asal Universitas Boyolali

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Bara Batu

Kecamatan Labakkang

Kabupaten Pangkajene Kepulauan

Provinsi Sulawesi Selatan

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia