Invalid Date
Dilihat 22 kali
Pada zaman nenek moyang dahulu Terdapat sebuah kandang dalam bahasa lokal disebut ‘Bara’ yang digunakan untuk menampung hewan. Lokasi ini berada di sebuah Gua yang kini dikenal dengan nama Gua Titik Nol ketika masyarakat zaman dulu hendak pergi ke sawah semua hewan peliharaanya itu dimasukkan di dalam Gua yang di pagari, dari sinilah muncul istilah Bara Batu yaitu Bara yang berarti kandang dan batu merujuk pada letaknya yang dikelilingi oleh bebatuan alami, inilah yang dijadikan nama resmi desa yaitu Desa Bara Batu. Namun Banyak orang keliru mengartikan kata “bara” dalam nama Desa Bara Batu. Sebagian besar masyarakat awam mengira bahwa “bara” merujuk pada batu bara atau bahkan bara api, yang selama ini memang lebih dikenal dalam kosa kata sehari-hari. Padahal, anggapan tersebut tidak tepat dan tidak sesuai dengan kondisi geografis maupun sejarah wilayah ini. Kepala Desa Bara Batu menegaskan bahwa bara yang artinya kandang bukan bahan tambang . Di sekitar Gua Titik Nol juga terdapat peninggalan kuno berupa batu nisan Lawata dan Lakanna’ yang di yakini sebagai salah satu jejak sejarah awal permukiman di wilayah ini.
Bapak (Haris, S.I.Kom / Kepala Desa Bara Batu).
Gua Titik Nol adalah sebuah situs gua alam yang terletak di kawasan karst Desa Bara Batu, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Lebih dari sekadar formasi alam biasa, gua ini menyimpan nilai sejarah mendalam yang dipercaya sebagai titik awal terbentuknya permukiman Desa Bara Batu. Berdasarkan penuturan masyarakat lokal, gua ini dulunya menjadi tempat menyimpan ternak saat para leluhur mereka turun ke sawah, dan di sinilah nama "bara" yang berarti kandang dalam bahasa lokal, kemudian melekat sebagai bagian dari identitas desa: Bara Batu, yang berarti kandang batu.
Untuk memperkenalkan kekayaan sejarah dan potensi wisata tersebut secara lebih luas, mahasiswa KKN Kebangsaan XIII 2025 menyusun sebuah infografis wisata Gua Titik Nol. Infografis ini berisi visualisasi data, peta lokasi, penjelasan sejarah, nilai budaya, potensi wisata, hingga aksesibilitas menuju lokasi, disajikan dengan desain modern yang mudah dipahami oleh semua kalangan.
Infografis ini dikembangkan oleh tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam program KKN Kebangsaan XIII tahun 2025 yang ditempatkan di Desa Bara Batu. Pembuatan infografis dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan tokoh masyarakat, dokumentasi visual, dan pengolahan data sejarah desa.
Target dari infografis ini adalah masyarakat umum, pelajar, wisatawan, hingga pemerintah daerah. Tujuannya adalah agar lebih banyak orang mengetahui dan mengenal potensi wisata dan sejarah Desa Bara Batu melalui media yang ringkas namun informatif.
Gua Titik Nol terletak di Desa Bara Batu, sebuah kawasan pedesaan di Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan bentang alam karstnya yang unik. Infografis ini akan disebarluaskan melalui dua kanal utama:
1. Media cetak – seperti poster dan papan informasi di desa, kantor pemerintah, dan lokasi wisata.
2. Media digital – seperti Instagram, PDF interaktif, dan platform pariwisata lokal atau kampus, untuk menjangkau audiens lebih luas secara online.
Pembuatan infografis dilaksanakan selama masa kegiatan KKN Kebangsaan XIII bulan Juli 2025. Program ini menjadi bagian dari kontribusi mahasiswa dalam pengabdian masyarakat, khususnya dalam bidang pendokumentasian budaya dan promosi pariwisata lokal. Peluncuran infografis direncanakan bertepatan dengan pameran desa atau agenda publikasi bersama pemerintah desa.
Infografis ini penting karena informasi tentang Gua Titik Nol dan sejarah Desa Bara Batu selama ini hanya beredar dari mulut ke mulut, tanpa adanya media visual atau dokumentasi yang mudah diakses. Padahal, gua ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah, budaya, dan alam.
Selain itu, banyak masyarakat yang salah paham tentang asal-usul nama desa. Dengan adanya infografis, edukasi menjadi lebih mudah, cepat, dan menjangkau berbagai usia. Ini juga menjadi langkah awal mendukung pengembangan pariwisata yang berbasis budaya dan kearifan lokal, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga situs bersejarah.
Infografis dikembangkan melalui tahapan:
1. Riset lapangan: Observasi langsung ke Gua Titik Nol dan kawasan sekitar.
2. Wawancara: Dengan tokoh masyarakat, kepala desa, dan warga lokal yang mengetahui sejarah lisan.
3. Desain visual: Menggunakan platform grafis seperti Canva dan Figma dengan mengedepankan pendekatan visual storytelling.
4. Distribusi: Infografis dicetak dan dipasang di lokasi strategis desa serta disebarluaskan secara digital melalui media sosial, agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
Infografis ini dirancang tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga sebagai alat promosi pariwisata dan pelestarian budaya. Diharapkan, pemerintah desa dan dinas pariwisata dapat menggunakan konten ini untuk mendukung kampanye wisata Pangkep berbasis sejarah dan kearifan lokal.
Bagikan:
Desa Bara Batu
Kecamatan Labakkang
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini