Logo

Bontolangkasa Selatan

Kabupaten Gowa

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

Bulu Nyarang, Wisata Tersembunyi Di Pedalaman Desa Barabatu, Pangkep

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Kebangsaan XIII Delegasi Universitas Hasanuddin Meluncurkan Infografis Bulu Nyarang, Wisata Tersembunyi Di Pedalaman Desa Barabatu, Pangkep, Sebagai Upaya Promosi dan Sadar Wisata Masyarakat Lokal dan Mancanegara

Invalid Date

Ditulis oleh Media center

Dilihat 42 kali

Bulu Nyarang, Wisata Tersembunyi Di Pedalaman Desa Barabatu, Pangkep

Pangkep, Sulawesi Selatan — Di balik perbukitan karst yang megah di Kabupaten Pangkep, tersembunyi sebuah destinasi alam yang memikat namun belum banyak diketahui publik: Bulu Nyarang, dalam bahasa lokal yang dalam bahasa Indonesia yaitu Gunung Kuda. Terletak di Desa Barabatu, kawasan ini menyuguhkan bentang alam kapur yang menjulang dramatis, gua-gua alami yang belum tereksplorasi, dan kisah rakyat yang menyelimuti setiap lekuk bebatuannya. Meskipun belum tergarap sebagai destinasi wisata umum, potensi Bulu Nyarang sebagai kawasan geowisata dan warisan geologi sangatlah besar. Di puncaknya berdiri formasi batu yang menyerupai seekor kuda—terbentuk secara alami—menjadi daya tarik visual sekaligus simbol mistis bagi masyarakat sekitar.

Berada pada titik koordinat 4°45'17"S 119°37'36"E, Wilayah ini sempat dijangkau oleh aktivitas pembukaan jalur menuju puncak, namun bukan untuk keperluan wisata, melainkan untuk eksplorasi tambang marmer yang dikelola oleh PT Anugrah Batu Alam Industri (ABI), sebuah perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh mantan perwira tinggi militer sekaligus penasihat khusus presiden bidang politik dan keamanan, Bapak Wiranto. Aktivitas tambang ini berlangsung hingga pandemi COVID-19, yang kemudian menghentikan seluruh operasi secara permanen. Sejak saat itu, alam Bulu Nyarang kembali dibiarkan utuh, terutama di wilayah utara gunung yang belum pernah tersentuh karena medan batuannya yang ekstrem dan sangat keras.
(Sean, PIC program eksplorasi situs Bulu Nyarang)

Namun lebih dari sekadar pesona geologis, Bulu Nyarang juga menyimpan kisah legenda yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat lokal. Diceritakan, pada zaman dahulu, seorang pemburu rusa datang ke wilayah ini, menunggangi kudanya dan ditemani seekor anjing. Saat berburu, topi sang pemburu terjatuh. Ia lalu memerintahkan anjingnya untuk mengambil topi itu. Namun secara ajaib, anjing tersebut menjawab perintahnya seperti manusia. Dalam sekejap, ketiganya—si pemburu, kuda, dan anjing—langsung berubah menjadi batu.

Warga percaya bahwa jika seekor hewan bisa menjawab perkataan manusia, maka kutukan akan terjadi seketika. Di puncak Bulu Nyarang, konon terdapat formasi bebatuan yang menyerupai sosok manusia, anjing, dan kuda. Namun karena medan yang sangat ekstrem, hanya batu berbentuk kuda yang dapat terlihat jelas dari kejauhan. Formasi lain hanya bisa dilihat dari sudut tertentu di atas puncak, dan itu pun dengan usaha berat.

Keunikan lanskap dan cerita rakyat ini menjadikan Bulu Nyarang sebagai kawasan yang tak hanya menawan secara visual, tetapi juga kaya akan nilai budaya dan spiritual. Jika dikelola secara berkelanjutan dan inklusif, gunung ini berpotensi menjadi salah satu destinasi unggulan di Sulawesi Selatan—menggabungkan geowisata, ekowisata, dan warisan budaya dalam satu paket pengalaman.

Kini, saat aktivitas industri telah berhenti, harapan akan hadirnya pengembangan pariwisata berbasis konservasi pun kembali terbuka lebar. Bulu Nyarang hanya menunggu untuk ditemukan, dijaga, dan dihargai sebagaimana mestinya—sebagai warisan alam dan budaya yang luar biasa.

Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Bontolangkasa Selatan

Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa

Provinsi Sulawesi Selatan

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia