Invalid Date
Dilihat 21 kali
Oleh: Nurul Hafiah Lestari
Mahasiswa STIE Indonesia Makassar – Jurusan Akuntansi Keuangan
Pengelolaan keuangan yang baik menjadi pondasi utama dalam menjalankan usaha, termasuk bagi pelaku UMKM kuliner di desa. Sayangnya, pencatatan keuangan masih sering dianggap sepele, bahkan diabaikan. Padahal tanpa pencatatan yang jelas, pelaku usaha sulit mengetahui apakah usahanya mengalami keuntungan atau justru kerugian.
Melalui program Warung Cerdas: Pencatatan dan Harga Jual UMKM Kuliner, pelaku UMKM di Desa Bara Batu diberdayakan untuk mulai menerapkan pencatatan keuangan harian secara sederhana namun efektif. Fokus utama program ini adalah membekali pelaku usaha dengan kemampuan mencatat setiap transaksi, mulai dari modal, pembelian bahan baku, biaya produksi, hingga hasil penjualan.
Kegiatan pencatatan dilakukan menggunakan metode buku kas harian, yang mudah dipahami dan dapat langsung diterapkan dalam kegiatan usaha sehari-hari. Dalam proses pendampingan, pelaku usaha dilatih mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran, agar alur keuangan usaha bisa dilihat dengan lebih jelas dan akurat.
Pencatatan ini bukan hanya untuk keperluan administratif, tetapi juga menjadi alat evaluasi. Dengan melihat catatan, pelaku UMKM bisa mengetahui bagian mana dari usahanya yang boros, berapa keuntungan bersih yang diperoleh, dan apakah harga jual yang dipatok selama ini sudah sesuai dengan biaya produksi.
Meskipun penentuan harga jual juga dibahas dalam program, namun pencatatan keuangan menjadi fokus utama karena dari sanalah semua keputusan usaha bisa didasarkan. Tanpa pencatatan, pelaku UMKM hanya mengira-ngira. Tapi dengan pencatatan, mereka mulai mengenal angka-angka dalam usahanya, dan itu adalah langkah awal menuju profesionalisme.
Sebagai mahasiswa Akuntansi Keuangan, keterlibatan saya dalam program ini menjadi pengalaman berharga. Saya melihat bagaimana hal-hal sederhana seperti mencatat pengeluaran harian dapat membuka wawasan baru bagi pelaku usaha. Bahkan, banyak dari mereka yang baru pertama kali mengetahui berapa sebenarnya keuntungan bersih dari usahanya setelah mulai mencatat secara teratur.
Program Warung Cerdas ini bukan hanya memberi pelatihan, tapi juga menanamkan kebiasaan keuangan yang sehat. Harapannya, pelaku UMKM kuliner di Desa Bara Batu bisa terus konsisten dalam pencatatan, dan kelak mampu membuat laporan keuangan sederhana sendiri. Dengan begitu, mereka lebih siap berkembang, baik untuk skala lokal maupun lebih luas.
Bagikan:
Desa Bara Batu
Kecamatan Labakkang
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini